√ Bubur Sura Kuliner Langka Khas Cirebon Yang Kaya Rasa - Perlu Piknik

Bubur Sura Kuliner Langka Khas Cirebon Yang Kaya Rasa

Bubur Sura dan Bunga Melati (Dok. Didno)

Berbagai tradisi masih peninggalan nenek moyang masih tetap dipertahankan oleh sebagian masyarakat kita. Tradisi tersebut ada yang berupa aktivitas harian, mingguan, bulanan bahkan ada pula yang dilakukan setahun sekali.


Salah satu tradisi yang masih dipertahanan di daerah Cirebon adalah Tradisi Bubur Sura. Dari namanya kita bisa mengetahui bahwa tradisi ini dilakukan pada bulan Sura atau Bulan Muharam tepatnya pada tanggal 10 Sura atau 10 Muharam.

Tradisi bubur Sura ini masih dipertahankan di lingkungan Keraton Kacirebonan sebagai warisan budaya dan kuliner yang masih ada hingga kini. Sebelum diberikan kepada warga sekitar dan lingkungan keraton, tradisi Bubur Sura ini diawali dengan berdoa kepada Allah SWT untuk meminta keselamatan dan rejeki yang melimpah.
Ritual sebelum pembagian Bubur Sura (Dok. Didno)

Bubur Sura ini diambil dari filosofi saat Nabi Nuh A.S berada di perahu besarnya saat terjadi banjir selama berhari-hari. Waktu itu saat air mulai surut persediaan makanan semakin menipis. Persediaan makanan tersebut tidak cukup memberikan makan untuk seluruh penumpang kapal.

Hingga akhirnya Nabi Nuh membuat keputusan untuk membuat bubur dari sisa persediaan makanan tersebut. Dari filosofi tersebut sampai sekarang Keraton Kacirebonan masih mempertahankan tradisi Bubur Sura.

Bubur Sura sendiri terbuat dari berbagai bahan yang jumlahnya 18 diantaranya adalah beras, santan, telor, timun, tahu, tempe, abon, bawang merah, delima, jeruk bali, kemangi, prekedel, cabai, kacang tanah, cabe rawit dan kelapa.

Bubur Sura (Dok. Didno)
Bubur Sura rasanya unik, selain rasanya yang gurih, juga ada rasa asin, asem dan manis. Sangat berbeda dengan bubur ayam atau bubur lainnya. Dan yang menarik adalah bubur ini tidak selalu ada karena hanya dibuat satu tahun sekali.

Beruntung saya mendapatkan kesempatan untuk melihat secara langsung tradisi Bubur Sura di Keraton Kacirebonan bersama Pangeran Raja Abdul Gani Natadiningrat, S.E dan mengikuti prosesi tersebut. Selain itu rasa bahagia yang tak terhingga adalah bisa mendapatkan bingkisan bubur Sura tersebut untuk dinikmati. 

Get notifications from this blog