√ Belajar Masa Lalu Melalui Relief di Candi Borobodur - Perlu Piknik

Belajar Masa Lalu Melalui Relief di Candi Borobodur

Relief Candi Borobudur

Setiap orang tentu mempunyai masa lalu baik berupa cerita suka maupun duka. Begitu juga dengan pengalaman yang telah dialami oleh nenek moyang kita terdahulu. Apa saja yang telah mereka lakukan, cerita apa yang pernah ada sejak dulu sebenarnya bisa kita pelajari salah satunya dari relief-relief yang ada di candi Boroboudur Magelang Jawa Tengah.

Relief-relief ini menempel pada dinding-dinding candi borobudur ini menggambarkan berbagai keseharian yang dilakukan, dialami oleh masyarakat pada zaman dahulu. Dari relief itu ada beberapa perilaku, dan kebiasaan yang masih dilakukan hingga saat ini.

Melayani raja
Setelah naik tangga yang pertama kita akan menemukan beberapa relief salah satunya adalah relief yang menggambarkan seorang yang sedang membagikan sumbangan kepada kaum papa. Dari dulu hingga sekarang kegiatan ini masih banyak dilakukan. Tetapi motifnya tentu berbeda-beda, ada yang ingin dilihat oleh orang lain, ada yang memang ikhlas, atau untuk mencari dukungan rakyat banyak karena sesuatu maksud.



Masih di lantai yang sama ada beberapa relief yang menarik yakni seorang raja yang sedang disembah oleh masyarakatnya. Relief ini sebenanrnya menggambarkan bahwa dulu banyak orang yang menyembah rajanya walaupun sekarang berganti dengan raja-raja kecil seperti atasan, Kepala Desa, Camat, Bupati/Walikota, Gubernur, hingga Presiden.


Dari relief ini jelas bahwa seseorang bawahan harus hormat kepada seorang atasan. Tidak sedikit yang menggunakan cara-cara jilat sana-jilat sini agar dirinya semakin dekat dengan atasan.


Pada salah satu relief saya melihat ada beberapa prajurit, patih, pendeta dan lain sebagainya. Sementara disebelahnya terlihat wanita-wanita yang seksi. Relief ini menggambarkan bahwa siapa pun jabatannya wanita cantik dan seksi akan selalu jadi penggoda. Bagi mereka yang kuat imannya tentu tidak akan tergoda tetapi tidak sedikit manusia yang tergoda dan hancur gara-gara wanita.


Bahkan gambaran tentang seorang yang sedang melahirkan anak pun tergambar pada relief yang ada di Candi Borobudur. Termasuk upacara adat yang diadakan sebelum dan setelah kelahiran anak pada zaman dahulu tergambar jelas di relief candi terbesar di Indonesia ini.


Mata pencaharian sejak dahulu hingga sekarang tetap ada seperti pekerjaan sebagai nelayan. Dari dulu hingga sekarang nelayan tidak pernah takut dengan yang namanya ombak, badai, panas dan hujan. Mereka juga tidak takut dengan binatang buas yang ada di laut karena semata-mata mereka melakukan itu untuk memberikan nafkah untuk keluarganya.


Sebenarnya masih banyak lagi cerita yang tersimpan di dalam relief candi Borobudur dari aktivitas sehari-hari yang dilakukan pada zaman dahulu tetapi masih dilakukan hingga zaman sekarang seperti bergunjing, berkelahi, judi, main perempuan, menyembah atasan atau raja, dan lain sebagainya.


Gambaran relief yang ada di Candi Borobudur ini memberikan gambaran kepada generasi muda sekarang bahwa ada sifat-sifat baik dan buruk. Semuanya tergantung manusia yang menjalankannya. Perbuatan baik akan mendapatkan pahala atau sorga, sementara perbuatan buruk akan mendapatkan malapetaka atau neraka.

Get notifications from this blog